Bagaimana Kontrol Diri Agar Pola Makan Tetap Sehat?

makanan

Lagi musimnya undangan halal bihalal nih. Wah makanan pada saat halal bihalal itu berlimpah dan sungguh menggoda mata. Jika tak tahan dan sulit mengontrol diri, setelah lebaran bukannya berat badan tetap terjaga, namun malah naik dibandingkan bulan-bulan biasanya.

Ada yang mengatakan perempuan itu ribet dalam hal penampilan. Badan melar beberapa kilogram saja sudah pusing. Timbangan terkadang menjadi kambing hitam, dituduh rusak atau jarum jamnya tidak akurat jika menunjukkan perubahan berat badan yang signifikan hahaha.

Ya, perempuan mana sih yang tidak ingin tampil prima dan menawan?! Tapi sebenarnya kenaikan berat badan bukan hanya masalah penampilan. Di dalamnya juga terkait dengan upaya si perempuan tersebut untuk menjaga kesehatan tubuhnya dan seberapa mampu ia mengendalikan dirinya.

Kontrol diri seperti yang dilansir di presentasi Lighthouse “Kontrol Diri dalam Menjaga Pola Makan Sehat merupakan cara untuk mengalihkan pikiran, mendamaikan pikiran, mampu menentukan mana yang tepat bagi diri sendiri dan membuat kepurusan dengan lebih bijak. Caranya dengan mendengarkan apa yang diperlukan oleh tubuh, jika haus ya minum, jangan sekalian menambah dengan mengambil camilan hehehe. Setelah itu cobalah untuk relaksasi tubuh dan pikiran, seperti mengambil nafas dalam. Kemudian berikan waktu untuk berpikir. Memang makan mie instant malam-malam itu enak, tapi setelah itu perlu jarak waktu untuk tidur sehingga waktu tidur jadi terpotong. Kemudian, alihkan pikiran, bisa membaca atau mandi air hangat dan tidur.

Setiap manusia memiliki berat tubuh ideal dan berat tubuh yang masih masuk ukuran normal. Namun, setelah berat badannya melampaui batasan tersebut, maka sebaiknya ia perlu berhati-hati karena kelebihan berat badan itu bukan berarti seperti anggapan masyarakat jaman dulu yaitu pertanda ia kaya dan hidupnya makmur. Karena kondisi berat badan yang melebihi rata-rata bisa menyebabkan risiko penyakit menjadi lebih besar. Hal ini juga sama dengan mereka yang terlalu kurus.

Untuk menghitung berat badan ideal tersebut bisa menggunakan kalkulator body mass index (BMI). BMI ini menggunakan faktor tinggi dan berat badan Kalian, sehingga bisa digolongan apakah masuk kurus, ideal, normal, gemuk, atau obesitas. BMI yang digolongkan baik berkisar 18,25-25. Di bawah itu atau yang terlalu kurus bisa berisiko terkena osteoporosis. Sedangkan yang kelebihan berat badan bisa terancam diabetes, jantung, dan sebagainya.

Timbangan (sumber: 123rf.com)

Timbangan (sumber: 123rf.com)

Saya yang penasaran, ikut melakukan pengecekan. Yang pertama berdasarkan standar internasional. Eh BMI-nya 19,22. Lalu saya coba berdasarkan standar badan kesehatan Singapura untuk kalangan Asia, eh ternyata sama BMI-nya 19,22. Alhamdulillah saya masuk tubuh ideal.

Sulit tidak sih melakukan kontrol diri terutama dalam hal makanan?

Hemmm…sebenarnya gampang-gampang susah. Saya dulu pernah mengalami badan membengkak pada saat masih magang di sebuah industri otomotif. Saat itu saya sering makan malam terlambat sekitar pukul 20.00-21.00 dan kemudian karena kelelahan tak lama kemudian terlelap. Kemudian saya coba memilih tidur, eh malah tengah malam perut keroncongan dan memasak mie instant. Waktu itu rasanya sulit sekali mengatur pola makan. Alhasil tubuh saya dalam waktu empat bulan langsung bengkak empat kilogram. Saat kembali ke Surabaya, teman-teman mencandai tubuh saya yang membulat hihihi. Untunglah saat di Surabaya pola makan saya kembali normal dan tubuh berangsur-angsur kembali ke normal. Waktu itu tantangannya bukan ke jumlah makanan melainkan ke pola makan. Saya melakukan kontrol diri agar bersantap tidak terlalu malam dan ada jeda cukup antara makan malam dan tidur. Itu saja.

Eh setelah sukses mengembalikan berat badan tubuh, risiko tubuh membengkak juga terjadi ketika saya sering lembur dan terjaga hingga larut malam. Waktu itu agar mata tetap terjaga untuk menyelesaikan tugas ini dan itu saya mengganjal mata dengan kopi dan makanan. Yang paling mudah tentunya mie instant. Tapi kadang tidak cukup dengan kopi dan mie instant, karena pekerjaannya menguras banyak waktu. Saya bongkar-bongkar persediaan makanan. Karena lapar bawaannya lapar mata. Bongkar keripik, buka biskuit keju, mengunyah permen cokelat. Benar-benar tidak sehat. Eh kemudian perut bermasalah gara-gara pola aktivitas dan makan yang berantakan tersebut.

Saya coba kendalikan diri untuk tidak sering-sering begadang. Jika terpaksa lembur dan begadang, saya perbanyak minum air putih dan menyantap buah-buahan seperti apel dan pisang. Ternyata pisang itu mudah mengenyangkan. Apel itu kaya air dan bikin suasana hati jadi baik. Dan air putih, sst… ini yang luar biasa, ternyata efeknya sama dengan kopi. Sama-sama bikin segar dan semangat. Jadi sebenarnya pendapat umum jika minum kopi bikin melek itu mungkin placebo. Karena buat saya ketika diganti air putih ataupun air teh hangat ternyata sama saja, efeknya sama dengan ketika meminum kopi saat lembur atau begadang.

Tapi begadang itu tetap tidak baik dan bisa jadi ancaman serius bagi kesehatan dan juga tentunya bagi mereka yang sedang berupaya berdiet. Jika ingin diet sehat, lupakanlah begadang. Tidur jangan terlalu malam dan bangun lebih awal. Itu jauh lebih sehat.

Oh ya, bagi yang sedang banyak dapat undangan berhalal bihalal. Lebih baik ambil porsi makan berat secukupnya. Ambil nasinya sedikit saja, lebih banyak ambil lauk dan sayuran. Jika masih lapar, lebih ambil ambil dessert buah-buahan atau salad. Untuk kue-kue manis, ambillah 1-2 buah saja, biasanya itu sudah cukup dan selebihnya hanya lapar mata.

Nah, jika Kalian masih kesulitan menahan nafsu makan maka Kalian tidak perlu malu meminta bantuan ahli, seperti Klinik Lighthouse Klinik Lighthouse Indonesia merupakan klinik penurunan berat badan terpercaya dan telah teruji selama 11 tahun.

Sebaiknya buahnya lebih banyak daripada cake-nya

Sebaiknya buahnya lebih banyak daripada cake-nya

~ oleh dewipuspasari pada Juli 23, 2016.

Tinggalkan komentar